Penulis : Nadia
Aprillia Nur Hafifi
Asal : Universitas
Hasyim asy’ari
Prodi : PGSD/2B
Nim : 2397174044
Di tengah kota yang ramai,namun tetap mempertahankan suasana keluarga yang harmonis, hangat, saling merangkul satu sama lain. hisuplah sebuah keluarga yang terdiri dari bapak, mamah, dan kedua anak mereka. Keluarga ini merupakan contoh dari bagaimana Pancasila diterapkan di dalam lingkungan keluarga.
Adika, begitu panggilan anak pertama dari 2 bersaudara. Dia termasuk anak yang nurut dengan kedua orang tuanya. Adika ke adiknya bagaimana? selayaknya kakak ke adik pada umumnya, dia sangat senang berbuat usil ke adiknya. Dibalik usilnya Adika, dia termasuk kakak yang siap menjadi benteng bagi adiknya dan menjadi pendengar yang baik jika adiknya cerita apapun itu. Ia sekarang semester 4 di salah satu kampus di dekat rumahnya.
Nilam, anak terakhir di keluarga ini. Sama seperti anak bungsu lainnya, Nilam manja kepada bapak, mamah, dan juga ke mas nya. Nilam termasuk anak yang ceria, karena itu jika tidak ada Nilam suasana rumah menjadi sepi. Sekarang dia udah masuk kelas 2 SMA,iya termasuk sudah besar kann?.
Jika kebanyakan orang waktu lebaran akan mudik, keluarga ini tidak perlu mudik karena rumah orang tua bapak maupun orang tua mamah letaknya di komplek sebelah. Orang tua bapak yang terletak di komplek Mawar dan orang tua mamah berada di komplek Melati. Jadi di libur lebaran saat ini mereka menghabiskan waktunya di rumah. Di hari ramadhan ini, Mamah selalu membuat kue kering dibantu dengan anak gadisnya, Nilam. Kalau bapak biasanya bersih-bersih halaman depan yang ditumbuhi banyak pohon sampai mengecat rumah dibantu dengan Mas Adika. Setelah melakukan kegiatan masing-masing, mereka berkumpul di ruang tengah untuk sekedar berbincang-bincang santai. Tak lupa mereka juga mencicipi kue buatan mamah dan Nilam.
“Kue mamah emang paling enak yaaa”, ucap Adika.
“Ini aku bantu juga tauuu”, ucap Nilam ke Adika
“Palingan kamu cuma liatin aja”, sahut Adika
“Pak, mas Adika tuh sok tau”, adu Nilam ke sang bapak.
“Biarin aja ,masmu itu cuma mau usilin kamu aja”, jawab bapak.
“Nilam banyak ngebantu mamah bikin kue ini tadi”, ibu sambil tersenyum ke Nilam.
Merekapun melanjutkan obrolan santai tersebut dengan canda tawa yang menghiasinya. Sesibuk apapun mereka akan tetap menyempatkan waktunya untuk berkumpul. Magrib pun tiba, mereka segera berbuka puasa bersama dan segera melakukan ibadah bersama yang diimami oleh bapak. Sebisa mungkin mereka melakukan ibadah bersama tiap hari. Adika dan Nilam sedari kecil diajarkan sholat, puasa, mengaji oleh bapak dan mamah. Awalnya mereka sama seperti anak yang lain yang susah sekali untuk diajak beribadah, namun orang tua mereka sangat sabar menasehati mereka dan akhirnya mereka tidak pernah meninggalkan ibadah kepada Allah.
Lebaran kurang seMinggu lagi, keluarga ini juga tidak lupa untuk membeli baju lebaram sebagai wujud kesenangan menyambut hari raya Idul Fitri. Bapak dan mamah mengajak Adika dan Nilam ke toko baju langganan mereka. Mamah membebaskan Adika dan Nilam membeli pakaian yang mereka mau, mamah ini sangat adil kepada anak-anaknya. Contoh lain mamah melakukan sikap adil ialah dengan memberi pekerjaan di rumah yang adil seperti Nilam menyapu halaman dan Adika memotong rumput yang ada dihalaman rumah. Balik lagi ke mereka yang sudah selesai memilih pakaian yang mereka inginkan, mereka lalu memusywarahkan akan pergi kemana sehabis ini. Adika ingin ke toko sandal dan sepatu, sementara itu Nilam ingin ke toko kue terlebih dahulu. Mereka lalu mendiskusikannya tanpa adanya pertengkaran dan mereka saling mendengar pendapat satu sama lain. Hasil akhirnya mereka akanke toko sepatu dan sandal dahulu lalu ke toko kue yang Nilam inginkan tersebut. Nilam pun menerima dengan lapang dada, karena dia dari kecil sudah diajarkan untuk menerima hasil keputusan musyawarah bersama dengan ikhlas dan lapang dada.
Oh iyaaaa, waktu lalu Nilam izin ingin mengikuti kegiatan sosial yang diadakan di sekolahnya, orang tuanya sangat mendukung hal itu karena itu sangat bermanfaat untuk Nilam kedepannya seperti menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sekitar dan terhadap orang lain. Kegiatan sosial yang diikuti Nilam antara lain membantu menggalangkan dana untuk korban banjir dan tanah longsor, selain itu juga melakukan kunjungan ke panti asuhan yang ada di kota mereka. Kalau Adika sendiri merupakan ketua salah satu organisasi yang ada di kampusnya, ia berusaha bersikap adil seperti yang telah diajarkan oleh bapak dan mamah.
Sekarang ramadhan telah usai, keluarga ini lalu menyambut hari raya dengan penuh rasa senang dan bersyukur bisa merasakan lebaran dengan keluarga yang harmonis dan hangat ini. Setelah sholat idul fitri mereka lalu meminta maaf untuk kesalahan yang mereka perbuat baik yang disengaja maupun tidak disengaja dan mereka saling memaafkan satu sama lain. Keluarga Adika lalu berpelukan dan secara tidak sadar mereka meneteskan air mata mereka karna rasa senang dan terharu. Bapak dan mamah sangat bangga dengan anaknya yang kini telah tumbuh menjadi anak yang baik untuk keluarga, teman, maupun orang lain. Memang mereka akui, jadi orang tua tidaklah mudah. Mereka harus bisa membimbing anak menjadi baik dan mencontohkan hal-hal baik agar Adika dan Nilam mencontoh apa yang dilihatnya. Peran orang tua sangat mempengaruhi sifat dan sikap anak.
Acara
bermaaf-maafan telah selesai, mereka lalu menyantap makanan yang sudah mamah
dan Nilam masak. Sementara itu bapak dan Adika seperti biasa, mereka bagian
bersih-bersih halaman rumah. Tanpa sadari mamah dan bapak mencerminkan sifat
adil kepada anak-anaknya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar